Saat ini teknologi telah memberikan banyak manfaat kepada kehidupan sehari-hari. Misalnya, setiap hari smartphone digunakan untuk berkomunikasi dengan rekan dan keluarga, air conditioner untuk mendinginkan ruangan, mesin cuci untuk mencuci baju, dan microwave untuk menghangatkan makanan. Hampir semua kegiatan sehari-hari dilakukan dengan teknologi mutakhir. Lalu bagaimana dengan pendidikan? Ketika pergi ke lembaga pendidikan, para trainee (peserta pelatihan) menemukan dirinya berada di dalam kelas menyimak trainer (pelatih) yang sedang menjelaskan materi di depan papan tulis, sementara mereka mencatat apa yang dijelaskan oleh trainer. Teknologi dalam dunia pendidikan masih begitu sederhana. Nah, mengapa tidak, jika pendidikan juga didukung oleh teknologi yang mutakhir? Berikut ini ada tiga alasan perlunya menerapkan teknologi di dalam kelas.
Pendidikan adalah kegiatan membina generasi muda untuk peradaban. Generasi muda dipelihara dengan refleksi dari masyarakat sendiri, yaitu dengan mengajarkan mereka norma-norma sosial di masyarakat. Selain itu, kemampuan untuk menggunakan bahasa secara baik dan berfikir kritis merupakan kunci untuk tetap fleksibel dalam menghadapi dunia yang terus berubah.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan cita-cita pendidikan tersebut, para pemegang kebijakan perlu melihat pada teknologi yang menawarkan pengalaman-pengalaman belajar yang bermakna. Aplikasi teknologi tersebut bertujuan agar kreatifitas para trainee terus tumbuh. Teknologi yang diaplikasikan di sebuah kelas, seperti Smart Classroom, merupakan sebuah kesempatan bagi trainee untuk membebaskan imajinasi mereka dengan konten pembelajaran yang mendukung.
Trainee belajar untuk memahami dan mengaplikasikan keterampilan yang diajarkan pada kehidupan saat ini maupun nanti. Karena apa yang dipelajari saat ini belum tentu sesuai dengan kebutuhan di masa depan, dan mungkin saja di masa depan butuh lebih banyak keterampilan, maka trainee harus belajar secara kreatif. Teknologi yang baik membantu mereka untuk lebih memahami. Meskipun dengan teknologi canggih trainee akan melihat kekurangan dari pemikiran manusia, teknologi tetap memiliki potensi untuk membawa terobosan terhadap lembaga-lembaga penididikan.
Para produsen teknologi memang selalu ingin masyarakat percaya bahwa tablet dan komputer hanya alat untuk mengirimkan konten, tetapi kenyataannya lebih dari itu. Tertanam dalam setiap solusi teknologi, sebuah sikap moral atau etika, sebuah gambaran dari kehidupan yang baik, dan gambaran dari diri yang ideal. Apple misalnya, adalah bukti bahwa gadget tidak hanya alat yang dapat memanipulasi lingkungan, tetapi juga media untuk menampilkan sebuah identitas. Itulah pesan yang selalu disampaikan oleh para produsen teknologi. Walaupun begitu, para trainee dapat didampingi dalam menggunakan perangkat teknologi dengan mengawasi setiap cara penggunaannya. Karena dari sanalah mereka belajar untuk mengerti dunia, belajar untuk mengkaji pengetahuan maupun informasi, dan cara untuk menghubungkan diri mereka dengan orang lain.